UKM MAPALA STIKOM Uyelindo Kupang Melakukan Penghijauan di Wilayah Desa Bonen Bukit Fatusuba

Gregorius Rinduh Iriane 07-04-2023 Pengabdian
Gambar-pendidikan Sumber: Admin

UKM MAPALA STIKOM UYELINDO KUPANG MELAKUKAN PENGHIJAUAN LINGKUNGAN WILAYAH DESA BONEN BUKIT FATUSUBA.

Dengan Konsep Penghijauan Lingkungan Oleh Anggota Muda dalam Hal ini dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Strata Satu, Sistem Informasi Strata Satu dan Teknik Informatika Diploma Tiga STIKOM Uyelindo Kupang.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Ketua STIKOM Uyelindo Kupang Bapak. Marinus I.J. Lamabelawa, S.Kom., M.Cs. yang juga merupakan Pembina dari UKM MAPALA MAUTIS, Selain Ketua STIKOM hadir juga beberapa unsur pimpinan lainnya yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan MAPALA kali ini  diantaranya Kaprodi Teknik Informatika Strata Satu Ibu Dr. Tri Ana Setyarini, S.Si., M.Cs, Kaprodi Teknik Informatika Diploma Tiga Bpk. Gregorius Rinduh Iriane, S.Kom., M.T, Kepala Badan Penjamin Mutu Bpk. Petrus Katemba, S.T., M.T.,  Bendahara Yayasan Uyelindo Ibu.Maria Rafaelina, S.E., M.M. , Sekretaris Bidang Kemahasiswaan Bpk. Yohanis Malelak, M.Kom.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Tetua Adat Desa Bonen yang juga merupakan Tuan Tanah yang selalu di sapa akrap dengan nama Opa Niko  dan Bapak Pendeta Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. beserta pemuda-pemuda Desa Bonen yang ikut berperan penting dalam kegiatan Penghijauan di bukit Fatusuba Desa Bonen.

Ada Sebuah Kisah Menarik pada Kegiatan Penghijauan di area bukit Fatusuba, Ternyata di Tempat dimana kami menapakan kaki diatas bukit tersebut terdapat begitu banyak gua dan terowongan peninggalan perang dunia ke dua yang dibuat oleh pasukan Tentara Jepang  yang bersembunyi untuk memantau Sekutunya tepatnya di desa Bonen bukit Fatusuba Nusa Tenggata Timur, Karena secara Geografis Nusa Tenggra Timur sangat dekat dengan benua Australia, itulah alasan kenapa tantara jepang memilih Wilayah Nusa Tenggra Timur Menjadi Tempat Persembuyian yang Strategis.

Menurut Cerita dari Bapak Pendeta Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. yang saat ini bertugas di Desa Bonen, bahwa disekitar bukit Fatusuba terdapat sebanyak 54 Gua dan Terowongan Peninggalan Tentara Pasukan Jepang  yang sudah teridentifikasi dan kemunginan masih banyak gua - gua yang belum tersentuh karena sudah ditutup oleh longsor akibat hujan badai saat Saroja di Pulau Timor beberapa waktu Lalu. Beliaupun menceritakan bahwa disetiap Gua terdapat 4 buah Pintu Masuk dan 2 buah Kamar Tidur untuk Tentara Pasukan Jepang dengan begitu banyak Labirin dan Terowongan yang Panjang. Ada macam-macam Gua dan Fungsinya. Bapak Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. menceritakan juga ada gua yang dikhususkan untuk menaruh tawanan jepang yang juga terdapat parit semacam got kecil yang digunakan untuk memberi makan para tawanan jepang saat itu, ada juga gua yang digunakan sebagai penyimpan logistik mulai dari bahan bakar, makanan dan lain-lain. Ada juga gua yang ditempati khusus oleh Panglima Pasukan Jepang, itu bisa terlihat dari tampilan Gua yang begitu menawan dan cukup cantik karena ditata secara rapi selain itu di depan pintu gua tersbut juga terdapat semacam tempat penjagaan disamping kiri dan kanan gua sehingga menurut bapak pendeta Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. bahwa ini diperkirakan sebagai Gua untuk Panglima Perang Tentara Jepang. Beliau juga menambahkan bahwa Selain itu ada juga Gua yang kemungkinan dijadikan sebagai tempat untuk bersenang-senang oleh tantara jepang, itu semua dapat diketahui dan dilihat dari struktur gua itu sendiri. Tidak Sampai disini saja, untuk memastikan bahwa ceritanya benar akhirnya kami semua diajak oleh bapak Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. untuk Meninjau Lansung Kedalam Gua dan dipandu oleh beberapa anak muda dari Desa Bonen.

Sebelum kami masuk kedalam Gua bapak Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. memberikan beberapa pesan dan instruksi serta petunjuk untuk keselamatan kami saat berada didalam gua. Bapak Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. juga Mengatakan Bahwa Pada Dinding-Dinding Gua terdapat banyak Tulisan-Tulisan Aksara Jepang Peninggalan Pasukan Tentara Jepang, dan kami semua dinstruksikan untuk tidak menyentuh Dinding-Dinding Gua agar Tulisan-Tulisan Aksara-Aksara tersebut tidak rusak dan Terhapus, Beliau Juga Menambahkan bahwa Gua-Gua yg tadinya dianggap tidak bernilai namun sejak hadirnya ibu Pdt.Deazsy Tatengkeng, S.Si,MA yg diutus sinode GMIT bertugas di gereja GMIT Mizpa Bonen dengan didampingi suami Pdt. Otniel Dhanny Liu, S.Th. sejak akhir Mei 2021 Mereka memberitahukan Kepada Jemaat dan masyarakat Bonen Bahwa Gua-Gua dan Terowongan bahwa tanah yang panjangnya sekitar 5 KM ini Sebagai situs bersejarah yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga, merawat dan melestarikan situs bersejarah ini sebagai nilai budaya bagi Generasi-Generasi Kita berikutnya agar mereka juga dapat mengetahui kisah-kisah sejarah dimana Tentara Pasukan Jepang pada Perang dunia ke dua pernah menetap dipulau timor tepatnya di Bukit Fatusuba Desa Bonen Nusa Tenggara Timur.#Secuil Catatan by: Gr.Iri@ne



Info Biaya Kuliah TID3
Kuliah dengan Jarak Terpendek Yakni Cuma 3 Tahun atau Cuma 6 Semester saja.
Menyandang Gelar Sarjana Muda atau Ahlimadya Komputer(A.Md.Kom)

Penerimaan Mahasiswa Baru

Tahun Akademik 2024/2025


Telah dibuka .


Daftar Sekarang

Form pendaftaran ini berlaku untuk Semua Program Studi baik D3 maupun S1.
Butuh Informasi Lain hubungi Kontak Person:

Hermelinda Dae, S.Kom

  • 082138883869
  • Petrus Katemba, S.T., M.T.

  • 085341467879
  • Edwin Ariesto Umbu Malahina, S.Kom., M.T.

  • 085253428880
  • Tanya Kami


    deskripsi gambar

    KONTAK KAMI

    • 0380 8554500
    • litid3uyelindo@gmail.com
    • Jl. Perintis Kemerdekaan I, Kayu Putih-Kupang-NTT

    PETA KAMPUS